Pembangunan jalan dengan volume 472,68 M2 yang menelan biaya Rp 66.902.000 di duga pihak Pemdes hanya sekedar merealisasikan anggaran dana desa tanpa memperhatikan peruntukan jangka panjangnya. Jalan paving yang dikerjakan sekitar 5 bulan lalu disinyalir pengerjaannya tidak sesuai dengan speak dan kualitas pavingnya juga meragukan.
Dari keterangan warga sekitar, Sabtu (28/3/2020), tanah yang di gunakan untuk pengurukan tidak sesuai kwalitasnya begitu pula paving yang terpasang tidak sesuai mutunya. "Jalan ini baru saja dibangun tanah uruknya itu jelek mas, padahal jalan ini hanya di lewati mobil pribadi dan sepeda motor. Keadaannya sudah banyak yang rusak terutama cor pinggirnya sudah terlihat retak- retak," jelasnya.
Lebih lanjut warga menjelaskan "Kalau pengerjaanya diborongkan, di kerjakan sekitar 5 orang tenaga kerja," tambahnya.
Warga lingkungan berharap pemerintah desa memperbaiki jalan tersebut. Agar kondisi jalannya tidak semakin parah kerusakannya apa lagi saat musim hujan seperti sekarang ini. Sampai berita ini di terbitkan, Kades maupun pelaksana kegiatan belum bisa di konfirmasi.(Kobud)
Pembaca
Posting Komentar